1.
Kepribadian dan Perilaku Konsumen
Definisi Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang
yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon lingkungannya
(Schiffman & Kanuk , 2000). Berdasarkan definisi ini maka Nampak bahwa yang
ditekankan adalah karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai
atribut, sifat, tindakan yang membedakannya dengan orang lain.
Secara praktis konsep kepribadian dapat didifinisikan
sebagai seperangkat pola perasaan, pemikiran dan perilaku yang unik yang
menjadi standar respon konsumen untuk berbagai situasi. Pola ini memiliki
beberapa ciri khas yaitu :
- Mencerminkan perbedaan individu
- Konsisten
- Psikologis dan Fisiologis
- Akibat dari perilaku
- Kepribadian dapat berubah
- Kepribadian berinteraksi dengan situasi
2. Karakteristik Pribadi yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. Faktor-faktor Budaya
·
Budaya
: Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari
·
oleh
anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.
·
Sub-budaya
: kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman
dan situasi kehidupan yang serupa.
- Kelas Sosial : Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.
- Kelas Sosial : Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2. Faktor-faktor Sosial
-
Kelompok
: Dua atau lebih sekelompok orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu
atau tujuan bersama.
-
Keluarga.
-
Peran
dan Status. ( Peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk
dilakukan menurut orang-orang di sekitarnya, Tiap peran membawa status yang
mengambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat.
3. Faktor-faktor Pribadi
a.
Umur
dan Tata Siklus Hidup,
b.
Pekerjaan.
c.
Situasi
Ekonomi.
d.
Gaya
Hidup : Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion
( AIO ) orang tersebut.
e.
Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian,
sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten
dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan
seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
4. Faktor-faktor
Psikologis
a.
Motivasi,
kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan
tersebut.
b.
Persepsi,
Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk
gambaran yang berarti tentang dunia.
c.
Pembelajaran,
perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
d.
Keyakinan
dan Sikap, ( keyakinan = pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang
mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang
konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu obyek atau ide ).
3. Teori-teori Kepribadian
Terdapat
banyak teori tentang bagaimana sebuah kepribadian berkembang. Paling tidak
terdapat 3 perspektif pada kepribadian yaitu :
1. Psychodynamic Theory
Teori ini diciptakan oleh Sigmund Freud dan merupakan
tonggak awal psikologi modern. Disini dirumuskan dengan premis bahwa kebutuhan
atau dorongan yang tidak disadari (unconscious need) konsumen terutama dorongan
biologis dan seksual merupakan inti dari motivasi dan kepribadian.
Ada tiga system yang berinteraksi didalam kepribadian
manusia :
·
Id merupakan
pusat dari semua dorongan-dorongan primitive dan impulsive.
·
Superego merupakan
ekspresi individual tentang perilaku yang dibenarkan menurut norma dan etika
social.
·
Ego merupakan
pengendalian diri yang disadari oleh individu.
Beberapa cara atau metode yang digunakan individu
untuk mengatasi masalah psikologis yaitu :
1) Identifikasi
Bila individu menggunakan metode
ini, maka mereka akan mengadopsi metode orang lain yang telah terbukti berhasil
mengatasi masalah psikologi. Misalkan menggunakan produk yang sama dengan yang
biasa digunakan oleh keluarganya.
2) Represi
Individu dapat mengendalikan
kebutuhan fisiologis dengan membiarkan kebutuhan tersebut tak terpuaskan.
Misalkan konumen menahan diri untuk tidak mengeluh ketika penjual mengecewakan.
3) Displacement
Individu berupaya mengkonversikan
kebutuhan fisiologisnya dalam bentuk yang lebih dapat diterima. Misalkan
manggati kebiasaan merokok dengan mengkonsumsi permen rokok.
4) Prosyeksi
Individu berupaya untuk
menyelesaikan konflik psikologis yang dihadapinya dengan menyalahkan orang
lain.
5) Rasionalisasi
Individu menciptakan pemikiran
rasional untuk suatu tindakan dari pada mengakui kebenaran dari tindakan
tersebut. Misalkan seorang konsumen mengaku lebih menyukai Toyota Kijang dari
pada Toyota Altis, karena bentuknya yang lega, namun sesunghnya ia tidak mampu
membeli Toyota Altis.
2. Neo-Freudian Personality Theory
Berbeda dari pandangan Freud bahwa kepribadian bahwa
kepribadian bersumber dari insting manusia secara alamiah, Karen Hornet,
salah satu peneiliti teori ini mengajukan sebuah mekanisme yang dilalui
individual dalam rangka mencari jalan keluar dari konflik yang menggelisahkan.
Menurutnya individu dapat dibedakan menjadi 3
kepribadian yaitu :
1. Compliant Individual
Individu-individu yang cenderung
mendekati orang lain. Mereka memepunyai hasrat untuk dikasihi, diingini, dan
dihargai.
2. Aggressives Individual
Individu-individu yang cenderung
menentang orang lain. Mereka mempunyai hasrat untuk berprestasi dan mendapatkan
pujian.
3. Detached Individual
Individu-individu yang cenderung
menjauhi orang lain. Mereka suka kemandirian, kemerdekaan, kebebasan dari
kebajiban.
3. Trait Theory
Trait Theory menggunakan asumsi (1)
bahwa semua individu memilik karakter berbeda, (2) karakter tersebut bersifat
konsisten dan dapat diukur perbedaanya antara individu yang satu dengan yang
lain.
Costa dan McCrae (1992;dalam Walzuch,2001) membagi karakter manusia menjadi 5 yaitu :
1.
Extraversion
Manusia memiliki karakter
extraversion adalah mereka yang suka berada didunia lain selain dunia mereka.
Mereka adalah manusia ekstrovert yang focus pada dunia luar, lebih
bersifat social, tidak terlalu peduli dan cepat sekali berubah.
2.
Neurotism
Karakter ini ditandai dengan kondisi
emosi yang tidak stabil, pesimis dan kepercayaan diri yang rendah.
3.
Agreebleness
Manusia yang memiliki karakter ini
cenderung berkeyakinan posotif dan menghargai nilai-nilai orang lain, mereka
sangat peduli pada norma-norma masyarakat. Manusia dengan karakter ini adalah
mereka yang dapat sangat dipercaya.
4.
Conscientiousness
Karakter ini ditandai dengan sikap
bertanggung jawab, penuh dedikasi, dan dapat dipercaya. Mereka yang berkarakter
conscientiousness cenderung mengambil keputusan dengan serius dan sangat
hati-hati.
5.
Openess to experience
Jika seseorang memiliki karakter ini
maka akan nampak pada keterbukaan cara berpikir dan mau menerima konsep-konsep
baru. Umumnya mereka akan membuat keputusan yang tidak konservatif.
4. Carl Jung Theory
Carl Jung berpendapat dalam psikologi terdapat
2 dimensi cara berperilaku dan 4 fungsi dasar psikologi. Dua dimensi
berorientasi dan menggambarkan tentang arah aliran energy psikis taua perhatian
yaitu extroversion dan introversion. Extroversion adalah energy psikis yang
diarahkan untuk mewujudkan dunia luar atau sesuatu. Sedangkan introversion
adalah energy psikis yang focus pada proses-proses psikis internal yang
meliputi perasaan dan ide-ide pemikiran.
Empat fungsi dasar psikologi :
1.
Sensasi Adalah
sesuatu yang menjembatani aliran masuknya informasi kedalam benak konsumen.
2.
Intuisi Adalah suatu
kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak nampak dan selalu berupaya untuk
melihat pola dan gambaran besarnya.
3.
Berpikir Merupakan
tipe individu yang selalu menggunakan kempuan intelektualnya untuk melakukan
berbagai pertimbangan sebelum melakukan sesuatu.
4.
Perasaan Individual
yang cenderung menggunakan nilai-nilai pribadi dan perasaannya dalm proses
pemecahan masalah dikelompokkan oleh Jung sebagai feeling-type.
4. Dimensi Kepribadian
Berdasarkan
riset yang mengesankan, terdapat lima dimensi yang mendasari semua dimensi
lain. Pemasar harus mengetahu lima dimensi berikut agar dapat mengkategorikan
sasaran pemasannya ke dalam dimensi tersebut sehingga, perusahan menciptakan
produk-produk yang sesuai dengan kepribadian konsumen. Dimensi-dimensi tersebut
ialah:
1) Ekstraversi
Dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
senang bergaul, banyak bicara, dan tegas.
2) Sifat menyenangkan
Dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
baik hati, kooperatif, dan mempercayai.
3) Sifat mendengarkan kata hati
Dimensi kepribadian yang mencirikan
seseorang yang bertanggung jawab, tekun, dan berorientasi prestasi.
4) Kemantapan emosional
Dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
tenang, bergairah, terjamin (positif), lawannya, tegang, gelisah, murung dan
tak kokoh (negatif).
5) Keterbukaan terhadap pengalaman
Dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
imajinatif, peka, dan intelektual.
5.
Gaya Hidup
Gaya hidup secara luas
diidentifikasikan sebgai cara hidup yang ditandai oleh bagaimana orang
menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam
lingkungannya, dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri serta
dunia di sekitarnya (pendapatnya). Gaya hidup merupakan sebuah identitas
kelompok. Gaya hidup sangat relevan dengan usaha pemasar menjual produknya.
Perubahan gaya hidup kelompok akan berdampak luas pada berbagai aspek konsumen.
Di Amerika telah terjadi beberapa perubahan gaya hidup yang mungkin juga akan
terjadi di Indonesia, diantaranya:
1)
Perubahan
peran pembelian antara pria dan wanita.
2)
Mempunyai
perubahan besar pada masalah kesehatan dan gizi.
3)
Lebih
menyadari diri sendiri.
4)
Gaya hidup
yang konservatif dan lebih tradisional di antara baby boomer dan baby buster.
5)
Meningkatnya
penekanan pada kesenjangan hidup.
6)
Kesadaran
lingkungan yang lebih besar.
6.
Nilai dan Gaya Hidup
Gaya hidup ditunjukkan oleh perilaku
masyarakat yang menganut nilainilai dan tata hidup yang hampir sama sebagai
refleksi dari nila-nilai itu sendiri. Untuk memahami gaya hidup masyarakat
diperlukan program atau instrument untuk mengukur perkembangannya. SRI
International telah mengembangkan program yang disebut VALS1 (value and life
style 1) untuk mengukur gaya hdup ditinjau dari aspek nilai cultural yaitu :
1. outer directed, yang merupakan gaya hidup konsumen yang jika membeli
suatu produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan norma tradisional yang telah
terbentuk. Konsumen ini merupakan konsumen terbesar di Amerika yang mencapai
68%,
2. inner directed, yaitu konsumen yang membeli produk
untuk memenuhi keinginan dalam dirinya untuk memiliki sesuatu dan tidak terlalu
memikirkan norma-norma budaya yang berkembang. Kelompok kedua ini berusaha
keras untuk mengekspresikan dirinya.
3. need driven, yaitu konsumen yang membeli sesuatu
didasarkan atas kebutuhan dan bukan keinginan berbagai pilihan yang tersedia.
SRI kemudian memperbaiki program VALS1 dengan VALS2 yang mengidentifikasi
delapan kelompok konsumen dengan definisi nilai yang terkandung didalamnya:
ü Actualizer: mempunyai pendapatan yang paling
tinggi dan harga diri yang tinggi. Mereka membeli produk dengan tujuan mencapai
yang terbaik dalam hidup.
ü Fulfilleds: berpendapatan tinggi, bertanggung
jawab, berpendidikan tinggi dan terbuka pada perubahan.
ü Believers: tidak berpendapatan tinggi dan hidup
lebih tradisional daripada fulfilleds. Hidup bersosial dan menghargai
peraturan.
ü Achiever: focus pada karir dan keluarga, hidup
sosial formal, dan tidak berlebihan.
ü Striver: minat sempit, mudah bosan, agak
terkucil, ingin dihargai, tidak peduli kesehatan dan politik.
ü Struggeler: minat dan kegiatan terbatas,
kesehatan bermasalah, konservatif dan tradisional, setia pada agama.
ü Experience: senang hal baru, aneh dan beresiko,
sporty, kagum akan kekayaan dan kekuasaan.
ü Maker: menikmati alam, menghindari orang,
mencemooh politisi, konglomerat.
7.
Menggunakan
Karakteristik Gaya Hidup dalam Strategi Pemasaran
1. Segmentasi pasar sasaran
2.
Membantu dalam memposisikan produk
di pasar dengan menggunakan iklan
3.
Pemasar dapat menempatkan iklan
produknya pada media-media yang paling cocok
4. Pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka
REFERENSI
http://diahaja.wordpress.com/2009/12/12/kepribadian-dan-perilaku-konsumen/
http://manajemenmandiri.wordpress.com/2012/05/14/kepribadian-konsep-diri-gaya-hidup-dan-psikografi/
http://sumberilmuips.blogspot.com/2013/03/karakteristik-yang-mempengaruhi.html
http://meltaoktora.blogspot.com/
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.