KELAS :
4EA17
NAMA : VINKA NOVIANI ADJI
NPM : 17211290
TULISAN 6
1. Apa
yang dimaksud dengan keputusan dalam kondisi ketidakpastian ?
JAWAB
:
Keputusan dalam kondisi ketidakpastian adalah pengambilan
keputusan di mana terjadi hal-hal sebagai berikut :
- Tidak
diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta
kemungkinan-kemungkjinan muncul kondisi-kondisi itu.
- Pengambilan
keputusan tidak dapat menentukan probabilias terjadinya berbagai kondisi atau
hasil yang keluar.
- Yang
diketahui hanyalah kemungkinan hasil dari suatu tindakan, tetapi tidak dapat
diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
- Pengambilan
keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang bermacam-macam
keadaan tersebut.
- Hal
yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.
- Tingkat
ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberap, antara
lain :
1.
Mencari informasi lebih banyak
2.
Memalui riset atau penelitian
3.
Penggunaan probabilitas subjektif
2.
Bagaiman
menyelesaikan pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian berdasarkan
kriteria :
a.
Maximax
d. Lapace
b.
Minimax e. Realisme
c.
Maximin
JAWAB :
a.
MAXIMAX
Pada kriteria ini pengambil keputusan
dianggap sangat optimis. Kriteria maximax ini adalah kriteria yang tidak valid,
karena hanya mempertimbangakan hasil yang paling optimistic dan mengabaikan
semua keadaan yang mungkin, seperti pay-off dan probabilitas yang
lainnya.
b. MINIMAX
Pada
kriteria ini pengambil keptusan dapat diperoleh hasil keputusan yang maksimal
agar tidak terjadi suatu penyelesaian, dan dapat bertindak kedepan dengan
melihat keadaan masa lalu. Menurut kriteria ini, pengambil keputusan akan
mengalami suatu kerugian apabila suatu kejadian terjadi menyebabkan alternatif
yang dipilih kurang dari pay-off maksimal.
c. MAXIMIN
Pada
kriteria ini, pengambil keputusan dianggap pesimis atau konservatif tentang
masa depan. Menurut kriteria ini, hasil terkecil untuk setiap alternatif
dibandingkan dengan alternatif yang menghasilkan nilai maksimal dari
hasil-hasil minimal yang dipilih atau memilih alternative yang minimalnya
paling besar.
d. LAPACE
Menurut
kriteria ini, pengambilan keputusan mengasumsikan bahwa probabilitas terjadinya
berbagai kondisi adalah sama besarnya. Pada kriteria ini, pengambilan keputusan-keputusan
tidak dapat menentukan atau mengetahui probabilitas terjadinya berbagai hasil,
sehingga diasumsikan bahwa semua peristiuwa mempunyai kemungkinan sama untuk
terjadinya atau setiap hasil memiliki probabilitas yang sama, hasil yang
dipilih adalah hasil yang memiliki nilai tertimbang tertinggi.
e. REALISME
Kriteria ini merupakan kriteria antara maximax
dan minimax, antara optimis dan pesimis. Pengambilan keputusan yang tepat
biasanya memperlihatkan suatu campuran optimisme dan pesimisme.
3.
Berikut
ini tabel berisikan nilai pay off peningkatan kapasitas produksi perusahaan
rekaman dan kaset (pay off dinyatakan sebagai laba sepanjang 5 tahun mendatang.)
Alternatif
Keputusan
|
Prospek
Permintaan
|
|||
Tinggi
|
Sedang
|
Rendah
|
Gagal
|
|
Perluasan
Pabrik lama
|
500 juta
|
250 juta
|
- 250 juta
|
- 450 juta
|
Bangunan
Pabrik baru
|
700 juta
|
300 juta
|
- 400 juta
|
- 800 juta
|
Sub
Kontrak
|
300 juta
|
150 juta
|
- 25 juta
|
- 100 juta
|
a. Dengan kriteria maximax, keputusan apa
yang diambil ?
b. Dengan kriteria maximin, keputusan apa yang diambil ?
c. Dengan kriteria Laplace, keputusan apa yang diambil ?
d. Dengan kriteria Realisme, keputusan apa
yang diambil ?
JAWAB
:
a.
Dengan
kriteria maximax
Pay Off Maximum (dalam jutaan
rupiah)
Alternatif
Keputusan
|
Pay
off Maksimum
|
Perluasan Pabrik Lama
|
500
|
Bangunan Pabrik baru
|
700
|
Sub-kontrak
|
300
|
Berdasarkan kriteria ini
maka alternative keputusan yang dipilih adalalah Bangunan Pabrik Baru, karena
memberikan hasil maksimal dari hasil yang maksimal yaitu sebesar Rp 700 juta.
b.
Dengan
Kriteria Maximin
Pay
Off Minimum (dalam jutaan rupiah)
Alternatif Keputusan
|
Pay
off Minimum
|
Perluasan Pabrik Lama
|
-450
|
Bangunan Pabrik baru
|
-800
|
Sub-kontrak
|
-100
|
Berdasarkan kriteria
maximin ini maka alternative keputusan yang dipilih adalah Sub-kontrak, karena
memberikan hasil maksimal dari hasil yang
terkecil yaitu sebesar -100 juta.
c. Dengan kriteria Laplace
Dalam
kasus ini, terdapat 4 alternatif keputusan, yaitu perluasan pabrik lama,
bangunan pabrik baru dan sub kontrak. Maka probabilitas setiap alternatif
keputusan adalah Dengan
demikian, nilai tertimbang hasil alternatif keputusan dari ketiga pilihan
adalah:
§ Perluasan
Pabrik Lama = (500) + (250) + (-250) + (-450)
= - 12,5
§ Bangunan
Pabrik Baru = (700) + (300) + (-400) + (-800)
=
-50
§ Sub
Kontrak = (300) + (150) +
(-25) + (-100)
= 81,25
Karena
nilai tertimbang sub kontrak yang tertinggi, maka pengambil keputusan akan memilih
sub kontrak.
d.
Dengan
Kriteria Realism (α=
0,65)
Pay
off Maksimal dan Minimal
Alternatif
Keputusan
|
Pay
off
|
|
Maksimal
|
Minimal
|
|
Perluasan Pabrik Lama
|
500
|
-450
|
Bangunan Pabrik baru
|
700
|
-800
|
Sub-kontrak
|
300
|
-100
|
α =
0,65 maka :
1 –
α = 1 – 0,65 = 0,35
UR PPL = 500 (0,65) + (-450) (0,35) = 167,5
UR BPB = 700 (0,65) + (-800) (0,35) = 175
UR BPB = 700 (0,65) + (-800) (0,35) = 175
UR SK =
300 (0,65) + (-100) (0,35) = 160
Karena UR yang tertinggi
adalah 175. Maka dipilih alternatif pengambilan keputusan pada Bangunan Pabrik
Baru (BPB), Jadi bangunan pabrik baru memiliki ukuran realisme (nilai tertimbang
tertinggi) sebesar 175
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.