Sabtu, 09 November 2013

BAB 6 : Persepsi Konsumen


Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen 
Stimuli Pemasaran
Menurut Assael (192:128) adalah : Stimuli are any physical, visual, or verbal communications that can influence an individual's response. yang berarti :setiap bentuk secara fisik, visual, atau komunikasi secara verbal yang dapat mempenganrhi respon dari individu.
Setiadi (2008) menyatakan bahwa “stimulus atau stimuli merupakan bentuk fisik, visual, atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu.

 Stimulus terdiri dari 2 bentuk, yaitu:


1.  Stimulus pemasaran (Marketing Stimuli)
 Setiap komunikasi atau stimuli secara fisik yang di desain untuk mempengaruhi konsumen.  
Setiadi (2008) menyatakan bahwa “stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen”. Produk dan komponen lainnya (seperti kemasan, isi, ciri-ciri fisik) adalah stimuli utama (primary/intrinsic stimulus).
Menurut Kotler (2007) bahwa Marketing stimuli ini terdiri dari
o   Product (produk)
o   Price (harga)
o   Promotion (promosi)
o   Place (tempat)

2.  Stimulus lingkungan (Enviromental stimuli)
Faktor-faktor ekstemal dari konsumen.Menurut Assael (1992:319) mempunyai dua faktor yang sangat penting mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:
o   Budaya (culture), dan
o   Kelas Sosial (social class)



Peresepsi Konsumen
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna.
Persepsi konsumen adalah proses dimana seseorang mengorganisir dan mengartikan kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberi arti dalam lingkungan mereka (Robbins, 1998) . persepsi konsumen ini sangat penting dipelajari karena perilaku konsumen karena perilaku konsumen didasarkan oleh persepsi mereka tentang apa itu kenyataan dan bukan kenyataan itu sendiri. Menurut shiffman dan kanuk (1997)  persepsi akan sesuatu berasal dari interaksi antara dua jenis faktor :
1.  Faktor stimulus
Yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna atau bentuk. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik akan mampu menciptakan suatu rangsangan pada indra manusian, sehingga mampu menciptakan sesuatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya.
2.   Faktor individu
Yang termasuk proses didalamnya bukan hanya pada panca indra akan tetapi juga pada proses pengalaman yang serupa dan dorongan utama serta harapan dari individu itu sendiri.

Karakteristik Stimulus yang Mempengaruhi Persepsi
Ada dua faktor yang merupakan karakteristik stimuli yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen dalam memilih stimuli yang akan diperhatikan yaitu :
1.  Faktor dari stimuli itu sendiri
·         Kekontrasan atau perbedaan yang menyolok : Obyek-obyek pemasaran yang sangat berbeda dengan yang lain akan menarik perhatian konsumen. Prisip kontras ini menyatakan bahwa stimulus eksternal yang berbeda atau berlawanan dengan kondisi yang ada akan menarik perhatian.
·         Kebaruan : Launching produk baru sering kali diberitakan dan ini sangat menarik perhatian untuk dibicarakan maupun diperhatikan oleh konsumen.
·          Intensitas : semakin kuat intensitas stilmuli eksternal akan semakin dirasakan konsumen, sehingga konsumen cenderung memperhatikan.
·         Besarnya ukuran : semakin besar suatu obyek, akan semakin dirasakan oleh konsumen ( akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk memperhatikan.
2.   Faktor Internal
·         Ebankosur Selektif : konsumen cenderung akan memilih tayangan atau apa   saja yang dilihat dan dirasakan secara selektif.
·         Perhatian selektif : kecendrungan bagi manusia untuk menyaring  sebagian informasi yang mereka hadapi. Sehingga  informasi yang lebih menonjol yang akan mendapat tanggapan.
·         Bertahan secara Perseptual : tayangan berbagai iklan juga diperhatikan semuanya oleh konsumen, maka konsumen secara tidak sadar akan melindungi dirinya dari stimuli yang dianggap dapat membahayakan atau tidak mengenakan dirinya.
·          Menutup secara Perseptual : pada saat konsumen ditayangkan dengan banyak iklan, konsumen akan melindungi dirinya dari serbuan stimuli yang mengenainya. Konsumen akan menahan berbagai stimuli sesuai dengan kesadarannya.
Karakteristik Konsumen mempengaruhi persepsi
Menurut Robbins  (1998) persepsi dapat dipengaruhi oleh karakter seseorang. Karakter tersebut dipengaruhi oleh :
1.      Attitudes
Dua individu yang sama, tetapi mengartikan sesuatu yang dilihat itu berbeda satu dengan yang lain.
2.      Motives
Kebutuhan yang tidak terpuaskan yang mendorong individu dan mungkin memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi mereka.
3.       Interests
Fokus dari perhatian kita sepertinya dipengaruhi oleh minat kita, karena minat seseorang berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan oleh seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda dari apa yang dirasakan oleh orang lain.
4.      Experiences
Fokus dari karakter individu yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu seperti minat atau interest individu. Seseorang individu merasakan pengalaman masa lalu pada sesuatu yang individu tersebut hubungkan dengan hal yang terjadi sekarang.
5.      Expectations
Ekspektasi bisa mengubah persepsi individu dimana individu tersebut bisa melihat apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang.


Proses persepsi
Menurut Sunaryo (2004) persepsi melewati tiga proses, yaitu :
  1. Proses fisik (kealaman) — Objek è Stimulus è reseptor atau alat indera
  2. Proses fisiologis — Stimulus è saraf sensoris è otak
  3. Proses psikologis — proses dalam otak sehingga individu menyadari stimulus yang diterima
Sejalan dengan hal itu Bimo Walgito (2002) mengemukakan proses-proses terjadinya persepsi :

1)     Suatu obyek atau sasaran menimbulkan stimulus, selanjutnya stimulus tersebut ditangkap oleh alat indera.  Proses ini berlangsung secara alami dan berkaitan dengan segi fisik. Proses tersebut dinamakan proses kealaman
2)     Stimulus suatu obyek yang diterima oleh alat indera, kemudian disalurkan ke otak melalui syaraf sensoris. Proses pentransferan stimulus ke otak disebut proses psikologis, yaitu berfungsinya alat indera secara normal, da
3)     Otak selanjutnya memproses stimulus hingga individu menyadari obyek yang diterima oleh alat inderanya. Proses ini juga disebut proses psikologis. Dalam hal ini terjadilah adanya proses persepsi yaitu suatu proses di mana individu mengetahui dan menyadari suatu obyek berdasarkan stimulus yang mengenai alat inderanya.

Kemudian secara lebih detail Gibson (1990) berpendapat mengenai proses terjadinya persepsi yaitu mencakup penerimaan stimulus (inputs), pengorganisasian stimulus dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap.

Dari beberapa pendapat di atas, maka proses terjadinya persepsi dapat kita visualisasikan dalam bagan sebagai berikut :

Bagan Proses Terjadinya Persepsi



Peran Ekspektasi pada Persepsi
Dapat mengubah persepsi individu, dimana individu tersebut dapat melihat apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang
Mempengaruhi persepsi seseorang tentang harapan mereka di masa yang akan datang

 Semiotis
Semiotis/Semiotik (semiotics) berasal dari bahasa Yunani “semeion” yang berarti tanda atau sign. Tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan suatu yang lain (stand for something else) yang dapat dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent, 1980). Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda atau teori tentang pemberian tanda.

Charles S.Peirce, penemu modern semiotics, mendefinisikan semiosis sebagai hubungan antara tanda, objek, dan makna.
-         Orang yang menginterpretasikan tanda disebut interpreter.
-         Gambaran objek yang dibentuk interpreter dari sebuah tanda disebut interpretant.
Semiotis (tanda) merupakan stimuli yang bertujuan untuk mendapatkan kesiapan dalam memberikan respon. Semiotis biasa digunakan dalam sebuah iklan dimana simbol/tandanya dapat menggambarkan identitas/ciri khas suatu produk sehingga dapat menimbulkan persepsi konsumen terhadap produk tersebut. 

INFERENSI PERSEPTUAL
Perseptual adalah kemampuan memahami dan menginterpresentasikan informasi sensori atau kemampuan intelek untuk mencarikan makna yang diterima oleh panca indera.
Inferensi adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar.
Kesimpulannya adalah tindakan akhir yang sesuai dengan kebenaran informasi yang kita peroleh dari panca indera.

IMPLIKASI PEMASARAN DARI INFERENSI PERSEPTUAL
Konsumen cenderung membentuk citra terhadap merek, toko, dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yg diperoleh dr stimuli pemasaran & lingkungan.
Citra : total persepsi trhdp suatu objek, yg dibentuk dgn memproses informasi dr berbagai sumber setiap waktu. Pemasar harus secara konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen.

Referensi

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.