Minggu, 30 Maret 2014

Pemakaian Metode Ilmiah untuk Menjawab Pertanyaan-pertanyaan Ilmiah


Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
  1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
  2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
  3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
  4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Syarat Pertanyaan Penelitian yang baik
Pada hakikatnya pertanyaan penelitian dirumuskan dengan melihat kesenjangan yang terjadi antara:
1. Apa yang seharusnya terjadi (prescriptive) dan yang sebenarnya terjadi (descriptive)
2. Apa yang diperlukan (what is needed) dan apa yang tersedia (what is available)
3. Apa yang diharapkan (what is expected) dan apa yang dicapai (what is achieved)

Kriteria Metode Ilmiah
  1. Berdasarkan Fakta. Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta – fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda atau kegiatan sejenis.
  2. Bebas dari Prasangka. Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dn jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alas an dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
  3. Menggunakan Prinsip Analisa. Dalam memahami serta member arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis. Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
  4. Menggunakan Hipotesa. Dalam metode ilmiah, penelitian harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
  5. Menggunakan Ukuran Objektif. Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa – rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
  6. Menggunakan teknik Kuantifikasi. Dalam memperlakukan data ukuran yang lazim harus digunakan, kecuali untuk atribut-atribut yang tidak dapat di kuantifikasikan.
Langkah-langkah:
  1. Memilih dan mendefinisikan masalah
  2. Survei terhadap data yang tersedia
  3. Memformulasikan hipotesa
  4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
  5. Mengumpulkan data primair
  6. Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi
  7. Membual generalisasi dan kesimpulan
  8. Membuat Laporan.
Langkah dalam metode ilmiah
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian
  2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan
  3. Membangun sebuah bibliografi
  4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
  5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan
  6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung
  7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah
  8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak
  9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak
  10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan
  11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa
  12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi
  13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan
  14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki)
  15. Menulis laporan penelitian.
Dalam melaksanakan penelitian secara ilmiah. Abclson (1933) memberikan langkah-langkah berikut:
  1. Tentukan judul
  2. Pemilihan masalah
  3. Pemecahan masalah
  4. Kesimpulan
  5. Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan masalah
Langkah-langkah merumuskan Metode Ilmiah

1.     Merumuskan Masalah
2.    Merumuskan Hipotesis
3.    Mengumpulkan Data
4.    Menguji Hipotesis
5.    Merumuskan Kesimpulan
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis :
  1. Jangan ubah hipotesis
  2. Jangan abaikan hasil eksperimen
  3. Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
  4. Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
  5. Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen

REFERENSI

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.