Minggu, 30 Maret 2014

Konsep Penalaran Ilmiah dalam Kaitannya dengan Penulisan Ilmiah



Seperti yang sudah di bahas sebelumnya, penalaran merupakan bagian terpenting dalam ilmu pengetahuan . Penalaran merupakan proses berfikit secara logis yang berawal dari pengamata oleh panca indra (pengamatan empirik) yang akan menghasilkan suatu pengertian (menyimpulkan sesuatu yang belum diketahuinya) baik atau buruk serta bermanfaat atau tidak .

Prinsip dan unsur penalaran antara lain ;
Penulisan ilmiah mengemukakan dan membahas fakta secara logis dan sistematis dengan bahasa yang baik dan benar. Ini berarti bahwa untuk menulis penulisan ilmiah diperlukan kemampuan menalar secara ilmiah.
Melalui proses penalaran, kita dapat samapai pada kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan .
Dalam penulisan ilmiah terdapat beberapa proses, diantaranya adalah pengamatan, peninjauan atau penelitian, disusun menurut metode tertentu. Sebuah hasil penulisan ilmiah harus memenuhi tiga syarat:
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2. Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah.
3. Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan

Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah
1.    aktivitas berpikir yang saling berkait
2.     Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi.
3.     Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Proses Penalaran
Disini, yang dimaksud dengan penggunaan Bahasa Indonesia dalam proses penalaran adalah Penulisan Ilmiah.
a.
       Konsep Ilmiah
Ilmiah adalah sesuatu yang didasarkan atas ilmu pengetahuan.  Kata ilmu sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Arab “ilm” yang berarti memahami, mengerti atau mengetahui.  Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan.
 b.      Persyaratan Ilmiah
1.       Obyektif
Dalam mengkaji obyek yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuain antara tahu dengan obyek.
2.       Metodis
Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
3.       Sistematis
Ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu system yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.
4.       Universal
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu).

Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah
Peranan tersebut, mencakup penggunaan Bahasa Indonesia dalam publikasi artikel maupun tulisan-tulisan ilmiah.
1. Pertama, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
2. Kedua, unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Bahasa merupakan salah satu faktor pendukung kemajuan suatu bangsa karena bahasa merupakan sarana untuk membuka wawasan bangsa (khususnya pelajar dan mahasiswa) terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.

Aspek-Aspek dalam Penulisan ilmiah
Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian yaitu:
1. Bermakna isinya
2. Jelas uraiannya
3. Berkesatuan yang bulat
4. Singkat dan padat
5. Memenuhi kaidah kebahasaan
6. Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
7. Komunikatif secara ilmiah

Ciri Karangan Ilmiah :
a.    Karangan ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif )
b.   Tulisan ilmiah bersifat metodis dan sistematis
c.     Pembahasan tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah


DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.