Sabtu, 13 Oktober 2012

EKONOMI KOPERASI



Sekarang ini di indonesia makin banyak koperasi simpan pinjam. Dari mulai yang kecil sampai yang besar. Tetapi  apakah smua koperasi itu benar adanya untuk mensejahterakan para anggotanya??? 
Kita semua telah mengetahui banyak tentang koperasi sebelumnya ...
Berikut ini adalah landasan koperasi Indonesia yang melandasi semua aktifitas koperasi di Indonesia:
1. Landasan Idiil (Pancasila)
2. Landasan Mental (Setia kawan)
3. Landasan Struktural dan gerak (UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1)

Seharusnya dari ke 3 landasan tsb melekat erat pada pendiri koperasi.  Seharusnya pula koperasi menjadi pilihan yang terbaik bagi masyarakat melakukan simpanan selain di bank. Tetapi faktanya koperasi diindonesia tidak lagi nyaman dan aman. Sebagai contoh tentang kasus koperasi diindonesia seperti kasus Dekopin sebagai pemula .
Dekopin adalah organisasi tunggal gerakan yang berfungsi sebagai wadah memperjuangkan koperasi  Indonesia.
Kisruh  Dekopin ini berawal dari kevakuman kepemimpinan Dekopin sepeninggal Nurdin Halid sebagai Ketua Umum Dekopin periode 2004-2009. PAda Tahun 2005 Nurdin Halid mendekam di penjara karena kasus korupsi.
Kopindo yang dililit hutang sampai hampir tidak mampu mengeluarkan biaya
operasional untuk pengurus dan karyawanya atau FKKMI .  Pada tahun 2011, Kementerian Keuangan memblokir anggaran Dekopin sebesar Rp25,19 miliar.

Lalu ada koperasi-koperasi kecil seperti Koperasi Serba Usaha (KSU) Binar Sejahtera Kabupaten Sragen, Jawa Tengah . para nasabah yang meminjam dalam  koperasi simpan kredit  ini , selama empat tahun surat berharga milik anggota koperasi, seperti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan surat sertifikat tanah dilarikan oleh Kepala KSU Bina Sejahtera. Surat-surat berharga tersebut merupakan jaminan atas pinjaman kredit yang dilakukan oleh para nasabah. Padahal para korban telah melunasi uang pinjaman pada koperasi. Sebelumnya arogansi dari manajemen koperasi tersebut juga telah ditunjukkan dengan dilakukannya penyitaan pada benda-benda milik para nasabah, seperti televisi.
Menurut 2 kasus diatas terlihat jelas para pemimpin dari koperasi-koperasi tersebut tidak mampu menjadi seorang pemimpin yang baik. Dan sanagat menjelaskan bahwa yang diatas semakin berkuasa. Dan korupsi masih menjamur hingga saat ini. Ekonomi koperasi diindonesia saat ini menjadi sulit. 

Tetapi ada Koperasi dan UMKM Di Tahun 2011 yang menjelaskan Masalah Tenaga Kerja
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menjadi sandaran perekonomian sebagian besar masyarakat Indonesia.Sektor koperasi dan UMKM terus tumbuh meski pemerintah seakan memandang sebelah mata atau tergolong minim dalam memberikan dukungan.
Kesempatan kerja pada 2011-2012 juga diperkirakan masih didominasi oleh sektor informal (koperasi dan UKM) dengan proporsi sebesar 66,74 persen pada 2011 dan sebesar 66,58 persen pada 2012. Sedangkan kesempatan kerja pada sektor formal diperkirakan masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, sehingga proporsinya pada 2011 hanya sebesar 33,26 persen dan sebesar 33,42 persen pada 2112.
Masalah yang dihadapi koperasi berupa permodalan, manajemen, dan kapasitas SDM yang harus diatasi dengan solusi yang komprehensif. Namun, bukan hanya terkait modal, melainkan juga membangun keterkaitan usaha antara koperasi dan sektor usaha lainnya, termasuk perusahaan besar.
Yang tidak pernah dipandang malah menjadi  pendominasi bahkan masih bayak masyarakat yang menggantungkan hidupnya disini.  Ekonomi Koperasi diindonesia bisa menjadi baik bila pemimpinny bisa Bertanggung jawab. Bukan hanya menyangkut pribadi tapi koperasi pada dasarnay berazaskan kekeluargaan.  Korupsi memang menjadi masalah besar yang tidak bisa akan musnah . Akan terus tumbuh dan menurun.


 SUMBER

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.