Seperti
yang sudah di bahas sebelumnya, penalaran merupakan bagian terpenting dalam
ilmu pengetahuan . Penalaran merupakan proses berfikit secara logis yang
berawal dari pengamata oleh panca indra (pengamatan empirik) yang akan
menghasilkan suatu pengertian (menyimpulkan sesuatu yang belum diketahuinya)
baik atau buruk serta bermanfaat atau tidak .
Prinsip dan unsur penalaran antara lain
;
Penulisan
ilmiah mengemukakan dan membahas fakta secara logis dan sistematis dengan
bahasa yang baik dan benar. Ini berarti bahwa untuk menulis penulisan ilmiah
diperlukan kemampuan menalar secara ilmiah.
Melalui proses
penalaran, kita dapat samapai pada kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis
atau teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh
kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata lain,
penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
.
Dalam
penulisan ilmiah terdapat beberapa proses, diantaranya adalah pengamatan,
peninjauan atau penelitian, disusun menurut metode tertentu. Sebuah hasil
penulisan ilmiah harus memenuhi tiga syarat:
1. Isi kajiannya
berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2. Langkah pengerjaannya
dijiwai atau menggunakan metode ilmiah.
3. Sosok tampilannya
sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan
Konsep
dan simbol dalam penalaran
Penalaran
juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak,
untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran
berbentuk bahasa,
sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah
pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk
proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat
(kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah
yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan
di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah
1. aktivitas berpikir
yang saling berkait
2. Tidak
ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa
proposisi.
3. Bersama
– sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari
proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga
dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan
hasil dari rangkaian pengertian.
Penggunaan Bahasa
Indonesia dalam Proses Penalaran
Disini, yang dimaksud
dengan penggunaan Bahasa Indonesia dalam proses penalaran adalah Penulisan
Ilmiah.
a. Konsep Ilmiah
a. Konsep Ilmiah
Ilmiah
adalah sesuatu yang didasarkan atas ilmu pengetahuan. Kata ilmu sendiri
merupakan kata serapan dari bahasa Arab “ilm” yang berarti memahami, mengerti
atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat
berarti memahami suatu pengetahuan.
b. Persyaratan
Ilmiah
1.
Obyektif
Dalam mengkaji obyek
yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuain antara tahu dengan obyek.
2.
Metodis
Metodis adalah
upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam mencari kebenaran.
3.
Sistematis
Ilmu harus terurai
dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu
system yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan
rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.
4.
Universal
Kebenaran yang hendak
dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat
tertentu).
Peranan Bahasa
Indonesia dalam Konsep Ilmiah
Peranan
tersebut, mencakup penggunaan Bahasa Indonesia dalam publikasi artikel maupun
tulisan-tulisan ilmiah.
1. Pertama, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
2. Kedua, unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Bahasa merupakan salah satu faktor pendukung kemajuan suatu bangsa karena bahasa merupakan sarana untuk membuka wawasan bangsa (khususnya pelajar dan mahasiswa) terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.
1. Pertama, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
2. Kedua, unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Bahasa merupakan salah satu faktor pendukung kemajuan suatu bangsa karena bahasa merupakan sarana untuk membuka wawasan bangsa (khususnya pelajar dan mahasiswa) terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.
Aspek-Aspek dalam Penulisan ilmiah
Terdapat beberapa
aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian yaitu:
1. Bermakna isinya
2. Jelas uraiannya
3. Berkesatuan yang bulat
4. Singkat dan padat
5. Memenuhi kaidah kebahasaan
6. Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
7. Komunikatif secara ilmiah
1. Bermakna isinya
2. Jelas uraiannya
3. Berkesatuan yang bulat
4. Singkat dan padat
5. Memenuhi kaidah kebahasaan
6. Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
7. Komunikatif secara ilmiah
Ciri Karangan Ilmiah :
a. Karangan ilmiah harus
merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif )
b. Tulisan ilmiah
bersifat metodis dan sistematis
c. Pembahasan
tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.