Sabtu, 21 Desember 2013

BAB 10: “DINAMIKA KELOMPOK DAN KELOMPOK RUJUKAN “







Kelompok Rujukan
Kelompok rujukan adalah setiap orang/kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atas rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai – nilai dan sikap umum/khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku. Konsep ini juga memberikan pandangan mengenai metode yang kadang – kadang digunakan para pemasar untuk mempengaruhi perubahan yang diinginkan pada perilaku konsumen.

Keluarga dan Studi Perilaku Konsumen

Rumah tangga (household) adalah istilah lain yang kerap digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan perilaku konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga dalam rumah tangga mendeskripsikan semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data dapat digunakan oleh organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran
Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan:
  1. Produk yang dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga.
  2. Ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya

Variabel Yang Mempengaruhi Pembelian
- Variabel sosiologis
Bagaimana keluarga mengambil keputusan dapat dimengerti dengan lebih baik dengan mempertimbangkan dimensi sosilogis seperti kohesi, kemamampuan , beradaptasi dan komunikasi.
      - Keputusan pembelian keluarga
Keluarga adalah “pusat pembelian” yang merefleksiakan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan.
      - Peran individu dalam pembelian keluarga
Peran ini mungkin dipegang oleh suami , istri, anak, atau anggota lain dalm rumah tangga.


      - Perilaku peran (role behavior)
Peran instrumental, yang digunakan sebagai peran fungsional atau ekonomi, melibatkan aspek keluarga, kerakter performansi, dan sifat “fungsional” lain seperti  kondisi pembelian.
  -  Peran pasangan hidup dalam keputusan pembelian
Keputusan konsumsi dipegaruhi oleh jenis keluarga dimana individu menjadi anggota.
  -  Menurunya perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin walaupun ada gerakan menjauh dari mendominasi peranjenis kelamin,masih ada beberapa produk dan dalam beberapa situasi.

Siklus Kehidupan Keluarga Dan Perilaku Pembelian

Konsep siklus hidup keluarga atau rumah tangga telah terbukti sangat bermanfaat bagi pemasar, khususnya untuk aktivitas dari keluarga-keluarga seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya konsep siklus hidup, pemasar mampu mengapresiasi kebutuhan keluarga, pembelian produk, dan sumber daya keuangan bervariasi sepanjang waktu.

Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah tangga. Peranan ganda atau aktor ganda adalah normal.
  1. Penjaga pintu (gatekeeper).
Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan
  1. Pemberi pengaruh (influencer).
 Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu
  1. Pengambil keputusan (decider)
Orang dengan wewenang dan / atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek mana yang yang akan dipilih.
  1. Pembeli (buyer)
Orang yang bertindak sebagai agen pembelian: yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
  1. Pemakai (user)
Orang yang menggunakan produk

Siklus Kehidupan Keluarga Tradisional
Menurut Carter & Mc Goldrik ada 6 tingkat perkembangan keluarga :
     1. Keluarga antara: dewasa muda, belum menikah.
2.  Penyatuan keluarga dengan pernikahan (pasangan baru menikah).
3. Keluarga dengan anak kecil (bayi-usia sekolah). 
4. Keluarga dengan anak remaja. 
5.Keluarga melepaskan anak dan pindah.
6   6. Keluarga dalam kehidupan terakhir. Tidak ada tahap yang diidentifikasi.

Menurut Carter dan Mc Goldrik 1985 mengatakan sistem keluarga sekurang-kurangya tiga generasi:
1.    Kakek-nenek 
2. Ayah-ibu
     3. Anak-anak

Siklus Kehidupan Keluarga Modern
Siklus hidup keluarga modern didasarkan pada usia (dari individu wanita dalam rumah tangga, jika tepat), yang ditelusuri dalam kelompok-kelompok usia muda (young), usia menengah (middle aged). Dan kelompok usia lebih tua (elderly). Usia yang beragam ini dipengaruhi oleh dua bentuk peristiwa penting, yaitu pernikahan dan pemisahan (baik karena perceraian atau kematian) serta hadirnya anak pertama dan anak paling akhir.

Struktur Keluarga Dan Rumah Tangga Yang Berubah
Apa yang dimaksud dengan sturktur keluarga kontemporer? Bagaimana struktur itu berubah? Bagaimana struktur itu mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang berkembang dari struktur keluarga merupakan masalah atau peluang untuk organisasi pemasaran? Ini adalah beberapa dari pertanyaan yang para peneliti konsumen berusaha menjawabnya. Banyak jawaban tersebut melibatkan data dari sensus dasawarsa dan laporan sementara oleh Biro Sensus?

Keluarga berubah sejalan dengan perkembangan jaman dan perubahan yang diinginkan biasanya diharapkan bermuara pada kesejahteraan masyarakat tapi kenyataannya hal itu sering diingkirai sehingga masalah yang mucul malah lebih berat. Dalam usaha untuk mengkaji masalah tipe keluarga modern saat ini, maka suatu hal yang sangat relevan untuk dipikirkan adalah industrialisasi dan keluarga dimana terjadi perubahan struktur dari masyarakat yang agraris menjadi industrialis.

Peranan  Wanita Yang  Berubah Dan Peranan Pria Yang Berubah ( Changing Masculine Role )
Wanita ataupun pria sebagai konsumen apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu produk didasarkan dari budaya.
-      Budaya psikologis :Budaya ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.
-      Budaya social : Budaya yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam penilaian dan penggunaan suatu produk.

Metodologi Penelitian untuk Studi tentang Keputusan Keluarga
1.    Kerangka proses keputusan
Studi mengenai struktur peran kerap memandang pembelian sebagai tindakan ketimbang proses dan mendasarkan temuan pada pernyataan seperti “siapa biasanya yang menambil keputusan pembelian?” atau “siapa yang mengambil keputusan ?
Namun, bukti tersebut menunjukkan bahwa peranan dan pengaruh anggota keluarga bervariasi menurut tahap di dalam proses keputusan. Sebuah contoh dari metodologi proses diberikan oleh Wilkes, yang merasa bahwa pernyataan berikut ini berguna untuk mengukur pengaruh keluarga:
·         Siapa yang bertanggung jawab untuk pengenalan awal?
·         Siapa yang bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai alternative pembelian?
·         Siapa yang mengambil keputusan akhir mengenai alternative man yang harus dibeli?
·         Siapa yang membuat pembelian actual terhadap produk?
Hasil yang lebih baik diperoleh dengan menggunakan metodologi ini dibandingkan dengan ukuran yang lebih global. Suami dan istri lebih mungkin menganut persepsi yang sama mengenia pengaruh relative mereka untuk fase tertentu daripada bila pengajuan pertnyaan gagal menanyakan tentang tahap-tahap keputusan.
2.    Kategori Struktur – Peran
Kategori struktur peran yang relevan dalam proyek penelitian bergantung kepada produk atau jasa tertentu yang tengah dipertimbangkan, tetapi dalam banyak kategori produk, hanya suami dan istri yang terlibat. Di dalam kategori lain, adalah berguna untuk mengukur jumlah pengaruh di8 dalam peranan yang berbeda. Spiro mendapatkan bahwa strategi pengaruh atau bujukan bergantung pada beberapa variabel, khususnya tahap di dalam siklus kehidupan dan gaya hidup. Anak terlibat dalam banyak jenis situasi pembelian, tetapi sifat pengaruh mereka kerap diabaikan.
3.
  Bias pewawancara
Jenis kelamin pewawancara atau pengamat mungkin mempengaruhi peranan yang menurut suami dan istri mereka mainkan dalam situasi pembelian. Untuk mengatasi bias ini harus digunakan kuesioner yang dikerjakan sendiri atau jenis kelamin pengamat harus diatur secara acak untuk responden.

Implikasi Bagi Studi Perilaku Konsumen
American Marketing Association yang terdapat pada buku karangan Peter dan Olson (1999, hlm. 6), mendefinisikan perilaku konsumen sebagai “interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.” Paling tidak ada tiga ide penting dalam pengertian di atas, yaitu perilaku konsumen adalah dinamis; hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar; serta hal tersebut melibatkan pertukaran.

REFERENSI




Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.