Sudahkah Usaha kecil menjadi Motor Ekonomi Indonesia ????
Pertanyaan mendasar di atas, tak pelak menggelitik
pemikiran kita untuk sejenak merenungkan apakah memang usaha kecil dan menengah
itu telah menjadi motor bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Masih jelas di
ingatan kita, bahwa krisis moneter yang melanda Indonesia bahkan dunia pada
tahun 1997 yang lalu cukup menghempas perekonomian dunia saat itu, namun kita
ketahui bahwa perekonomian Indonesia masih bisa bertahan dikarenakan usaha
kecil dan menengahlah yang banyak menyokong perekonomian di Indonesia saat itu.
UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil.
UKM kini makin di kembangkan oleh pemerintah sebagai motor ekonomi indonesia di masa depan. Strategi dasar pembinaan usaha kecil untuk pertumbuhan, haruslah berani
menetapkan sasaran individual untuk mengangkat usaha mikro potensial
menjadi usaha kecil.
Penciptaan usaha kecil baru ini mempunyai posisi kunci sebagai
pendobrak kebekuan kungkungan produktivitas rendah. Memperbanyak jumlah
usaha mikro untuk keluar dari kelompoknya akan membuat gerakan “Big
Impact”
dari bawah dari usaha kecil sendiri.
Apa Saja Kendala Yang Umumnya Dihadapi Oleh Usaha Kecil Menengah (UKM)?
Berbagai permasalahan mikro yang
terdapat pada kebanyakan UKM, dapat menghambat UKM untuk dapat berkembang
dengan baik, terutama dalam mengoptimalkan peluang yang ada. Kondisi tersebut
memberikan isyarat bahwa UKM sepantasnya diberikan bantuan sesuai dengan
kebutuhannya. Secara umum Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2008 lalu
mengidentifiasi beberapa kendala yang dihadapai UKM, yakni:
- Kurang permodalan
- Kesulitan dalam pemasaran
- Persaingan usaha ketat
- Kesulitan bahan baku
- Kurang teknis produksi dan keahlian
- Keterampilan manajerial kurang
- Kurang pengetahuan manajemen keuangan
- Iklim usaha yang kurang kondusif.
Pemerintah pusat pada tahun 2013
pemerintah akan mengucurkan
anggaran untuk membangkitkan koperasi yang besarnya mencapai Rp1
triliun. Bantuan tersebut diberikan kepada berbagai jenis koperasi yang
disalurkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI. Koperasi nelayan dalam legalitasnya harus menjadi subbidang usaha yang
bernaung di bawah HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia). Pasha
optimis, HNSI Kabupaten Sukabumi dapat menjalankan koperasi nelayan yang
dinaunginya sehingga memiliki peluang untuk memperoleh kucuran dana
dari Kementerian Koperasi dan UKM .
Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan mendorong
setiap negara memberdayakan Koperasi karena bisa menjadi alat untuk
mengurangi angka pengangguran dan memperbaiki kesejahteraan.
Syarifuddin menyatakan himbauan
Itu dalam diskusi di markas PBB di New York, AS menjelang penutupan
International Year Cooperative (IYC) pada Senin (19/11) sekaligus
sebagai laporan selaku penyelenggara Hari Koperasi Internasional 2012
yang dilaksanakan di Mataram, Lombok.
"PBB telah menetapkan tahun ini sebagai Tahun Internasional
Koperasi," katanya setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (24/11).
Keunggulan koperasi yang berbasis kekuatan anggota, katanya, terbukti
mampu mengurangi Jumlah pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan.
Sisi positif lainnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
terutama anggotanya.
Sumber Bacaan
http://www.smecda.com/deputi7/file_makalah/ukm-motor%20pertumbuhan.html
http://www.promagmulia.com/konsultasi/detail/785/bagaimana-mendapatkan-peluang-bisnis-yang-baik-di-tengah-persaingan-usaha-yang-cukup-ketat-seperti-sekarang-ini
http://www.promagmulia.com/konsultasi/detail/785/bagaimana-mendapatkan-peluang-bisnis-yang-baik-di-tengah-persaingan-usaha-yang-cukup-ketat-seperti-sekarang-ini
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1133:anggaran-untuk-bantu-koperasi-mencapai-rp1-triliun-&catid=50:bind-berita&Itemid=97
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1141:indonesia-dorong-pengembangan-koperasi&catid=50:bind-berita&Itemid=97
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.